Minggu, 14 April 2013

Fatwa Shalafus-shalihin: Mengenai Haflah Maulid Nabi Muhammad S.a.w.

Fatwa Para Salafus-shalihin Mengenai Haflah Maulid Nabi Muhammad S.A.W: 

A. Alhafidz Imam Assuyuti: 
Beliau Di Tanya seseorang mengenai kegiatan peringatan Maulid yg biasa di laksanakan pada bulan Rabiul awal , “ Dilihat dari segi agama, hal tersebut apakah termasuk perbuatan yg terpuji ataukah tercela ? “ Menurut pemahamanku, bahwasanya asal usul peringatan Maulid adalah berkumpulnya para Jamaah dan dibacakannya ayat suci Alquran serta di ceritakannya riwayat Nabi SAW yg Masyhur,mengenai perkara Nabi SAW,serta apa yg terjadi sesudahnya adalah merupakan tanda-tanda keRasulannya, dan kemudian mereka menghidangkan hidangan yg telah di sediakan untuk bersantap bersama dan selanjutnya mereka membubarkan dirinya masing-masing tanpa ada acara tambahan yg lainnya adalah termasuk dari perbuatan “ Bid’ah hasanah “ yg akan diberikan ganjaran pahala oleh Allah untuk orang yg ikut serta berkontribusi didalamnya,selama hal tersebut dilakukan hanya semata karena meng agungkan penciptaan Baginda Nabi Muhammad Saw, dan mendzahirkan rasa sukacitanya serta mensi’ arkan akan kelahiran baginda Nabi Muhammad SAW.
 B.Imam Abu Syamah Syeikh Nawawi :
 Dan termasuk dari perbuatan Bid’ah hasanah “terbaik”, yg dilakukan pada Era Kami, adalah pelaksanaan kegiatan yg bertepatan dengan kelahiran baginda Nabi yg Mulia, dengan bershadaqah ,mengajak kepada jalan kebaikan , serta berpakaian dengan busana yg terbaik yg mereka miliki , serta bersuka cita, dan lebih utama hal tersebut dilakukan oleh Fuqaraa’ sebagai Syi’ar atas kecintaannya kepada baginda nabi yg mulia serta mengagungkannya didalam sanubari mereka serta bersyukur kepada Allah atas diciptakanNya seorang Rasul yg menjadi “ Rahmatan lil aalamiin”.
C.Imam Assyakhawy:
Kegiatan peringatan Maulid, muncul pada abad ke 3, semenjak itu ( hingga sekarang.penulis ) ,umat Islam senantiasa melaksanakan kegiatan tsb dari segala pelosok, baik di kota besar maupun daerah lainnya. Mereka melaksanakan kegiatan tsb, dengan cara bersedekah pada waktu malamyg bertepatan dengan kelahiran Baginda Nabi Saw, dengan berbagai macam jenis sodaqoh, sambil melantunkan bacaan riwayat Nabidengan semangat yg menggelora, karena Mahabbahnya kepada Baginda Rasulullah yg mulia. Dan dengan keberkahannya kegiatan tsb, Allah Swt, menurunkan keberkahannya kepada mereka dengan secara menyeluruh...

 D.Imam Hasan AlBishry:
Aku ingin sekali mempunyai emas yg besarnya seperti Jabal uhud, yang akan aku infaqkan untuk acara pembacaan riwayat Rasul yang agung
 E. Imam Junaidi Albaghdady:
Barangsiapa yang menghadiri kegiatan peringatan Maulid Nabi,serta mengagungkan akan penciptaan Baginda rasul yg mulia,maka sungguh ia telah berhasil mencapai tingkat keimanan.
F. Imam Ma'ruf AlKurkhiyyi:
 Barangsiapa yg memberikan hidangan untuk acara pembacaan riwayat Nabi,lalu mengundang kepada para ikhwaanul muslimin serta menerangkan lampu-lampu jalan dan ia berbusana dengan pakaian terbaik yg ia punya, serta memakai farpum yg wangi dan ia berhias karena sebab diadakannya acara pembacaan Maulid Nabi, maka pada hari kiamat nanti Allah Swt akan mengumpulkannya bersama para Nabi pada barisan yang pertama,dan adalah orang tersebut ada pada derajat a'laa i'liyyiin ( Derajat yang paling tinggi ), dan barangsiapa yang membacakan maulidur Rasul pada uang Dirham yang di lapisi dengan emas atau perak, kemudian uang tersebut di campurkan dengan uang yg lainnya , maka niscaya akan timbul keberkahannya, dan tidak akan sengsara si pemiliknya, dan tidak akan pernah kosong tangannya dari keberkahan, dengan sebab berkahnya pembacaan maulid Rasul yang agung. dan akan di bangkitkan ia oleh Allah bersama para Shidiqqiin, bersama para Syuhada dan shalihiin, dan akan di tempatkan oleh Allah pada Surga "Jannaatunn na'iim".
G. Imam Assara suqhty:
Barangsiapa  yang menyediakan tempat untuk acara pembacaan Maulid Nabi Saw, maka sungguh, ia telah bermaksud menyiapkan tempatnyasendiri di taman - taman surgaNya Allah Swt, karena apa yang di maksudkan hanya karena kecintaannya kepada baginda rasulullah saw.Dan sungguh telah bersabda Nabi Muhammad Saw: Barangsiapa yang cinta kepadaku, maka orang tersebut akan berada di surga bersamaku"
H.Sulthanul Aarifin, Jalaluddiin Assuyuthi:
 Pada kitabnya yg berjudul ”Wasail fii Syarhil Masaa’il” Tidaklah ada suatu rumah,atau tempat ibadah atau tempat lainnya,yg tempat tersebut dibacakan Maulidur rasuul, Kecuali akan dilindungi oleh malaikat untuk si pemilik tempat tersebut,dan akan diliputi dengan cahayanya para malaikat, ya’ni, Malaikat jibril, Mika’il, Israfil, Qurba’il, Ina’il, Shaffun, Haafuun, Dan Malaikat karabiyyuun, maka sesungguhnya para malaikat tersebut,membacakan shalawat untuk orang yg menjadi Sebab dibacakannya Maulid Nabi SAW. Dan tidaklah se’orang Muslim, yg membacakan Maulidurrasul, di rumahnya, kecuali oleh Allah akan diangkat marabahaya di rumahnya, Kesialan yg ada, dijauhkan dari bencana kebakaran, bencana alam, kerusuhan,ke iri hatian orang lain, dan penglihatan mata yg buruk, dan dari pencurian, untuk si penghuni rumah tersebut, dan apabila ia wafat, maka Allah akan mempermudah baginya menjawab pertanyaan malaikat Munkar & Nakir, dan akan di tempatkan oleh Allah, pada “ maq'adi Shidqin” di sisi “Maliikin Muqtadir’

Wallaahu a'lam bisshawaab...
Diterjemahkan  dari Kitab " ' I'anatuthaalibiin"Juz 3 halaman 363-365 oleh Penulis ,pada kajian rutin malam sabtu di musholla Al-Munawwaroh dengan pembina Alm.Drs.KH.Udji Rustiadji








































Tidak ada komentar: